Perhimpunan Pelajar Indonesia di Goettingen
Indonesian Student Union-Göttingen-Germany
Vereinigung indonesischer Studenten in Deutschland e.V Zweigstelle Göttingen

Edisi 1 | Edisi 2 | Edisi 3 | Edisi 4 | Edisi 5 | Edisi Juli 2001 | Edisi 05/2002
Edisi 3: April 1999 Warta PPI

Dari Redaksi
 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Warta PPI Gö. Edisi kali ini merupakan edisi perdana untuk kepengurusan PPI Gö tahun 1999/2000.
 
Dalam edisi ini tercakup berita hangat yang dapat dikumpulkan redaksi selama periode April-Juni 1999. Redaksi mohon maaf jika ada peristiwa yang terlewatkan untuk disajikan. Merupakan tekad kita bersama untuk dapat menerbitkan Warta PPI Gö secara periodik. Warta berikutnya diharapkan terbit untuk periode Juli-September, Oktober-Desember dan Januari-Maret 2000.
 
Harapan kami, warga PPI Gö turut aktif menyumbangkan tulisannya untuk dimuat dalam Warta PPI Gö (is)

Sepatah kata dari Ketua PPI

Assalamualaikum wr. wb.

Rekan-rekan yang budiman,
Bahagia rasanya dapat menjumpai Rekan-rekan melalui buletin ini. Semoga Rekan sekalian senantiasa berada dalam keadaan sehat dan lancar dalam menjalankan tugas di Göttingen ini.
 
Terima kasih kepada Rekan-rekan dari Bidang Informasi yang ditengah kesibukan studinya masih dapat menyediakan waktu untuk menghidangkan buletin ini ke tengah kita semua.
 
Saya berharap buletin ini dapat menjadi media untuk berkomunikasi, berbagi informasi dan berinteraksi sehingga tali silaturahmi dan kebersamaan di antara kita senantiasa terjalin erat. Semoga keberadaan dan kebersamaan kita di Göttingen ini memberikan kenangan yang indah dan tetap terjalin sekembalinya ke tanah air.
Akhir kata, selamat membaca, dan ditunggu buah karya Rekan-rekan untuk menyemarakkan edisi berikutnya.
 
Wassalamualaikum wr. wb.
Arief Arianto

Pada tanggal 28 April 1999, bertempat di Kinder Keller ATW telah dilangsungkan pemilihan ketua PPI Gö periode 1999/2000. Dengan terbentuknya kepengurusan PPI Gö masa bakti 1999/2000, redaksi mengucapkan SELAMAT BERKARYA dan kepada rekan Rinekso beserta pengurus lama kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya 

Susunan pengurus PPI Gö Y2K selengkapnya:

Ketua : Arief Arianto (BPPT)
Sekertaris : Chester Gama Firmansjah (Privat)
Bendahara : Retno Iswarin Pujaningsih (Undip)

Bidang I IPTEK :
Muhammad Ikhsan Sulaeman* (Unsyah), Markus Bunga (Undana), Peter Rihikale (Undana), Dodik Ridho Nurrochmat (IPB)

Bidang II Kesejahteraan, Kesenian:
Eka Intan Kumala Putri Dharmawan* (IPB)
Seksi Kebudayaan : Yohanna Retnaning Widyastuti Suharno (AIP,Jakarta)
Seksi Kesenian : Ronny Loppies (Unpatti)
Seksi kesejahteraan : Nurhayati (Unja), Jane Onibala (Unsrat)

Bidang III. O l a h r a g a :
Ahmad Budiaman* (IPB)
Seksi Sepakbola : Ferdinand Risamasu (Uncen)
Seksi Bulutangkis : La Karimuna (Unhalu)
Seksi Tenis : Istanto (Dephutbun)
Seksi Tenis Meja : Hudaini Hasbi (Uni. Muhammadyah Jember)
Seksi Bola Voli : Andi Wijaya (Unsri)
Seksi Basket : Heri Ahmad Sukria (IPB)

Bidang IV. I n f o r m a s i 
Iskandar Zulkarnain Siregar* (IPB)
Humas dan Dokumentasi : Bambang Irawan (Unja)
Home Page dan Majalah : Israr Albar (Dephutbun), Vincent Repu (Undana)

Perwakilan Keanggotaan 
Pengajian : Luki Abdullah (IPB), Lilis Saktianingsih Surachman
PERKI : Rosa Widjojo (Unika Atmajaya, Yogyakarta)
Keluarga: Tiny S.Klein (Keluarga), Naomi Wiryosoemarto (Keluarga)


Pojok Seminar
Pada tanggal 7 Mei 1999, rekan Ir. Dedi Budiman Hakim, MSc meyampaikan seminar yang berjudulkan "The Impacts of ASEAN Free Trade Area (AFTA) on Agricultural Trade" (A General Equilibrium Approach) bertempat di Tropenzentrum
 
Seminar Tamu oleh Prof. Bungaran Saragih (IPB) pada tanggal 24 Mei 1999 di gedung ERZ, Institüt für Rurale Entwicklung dengan tema "Economic Crises : The Nature, The Cost and The Solutions"
 
Prof. Nur Pilihan (Unpad dan DRN) pada tanggal 28 Mei 1999 didaulat untuk memberikan seminar dengan tema „Pendanaan Riset di Indonesia"
 
Pada hari Jumat, 11 Juni 1999 Bambang Ponco Priosuryanto, DVM, M.Sc., PhD. membawakan seminar dengan judul "Prior Diseases in Human (Creutz Feldt-Jacob Diseases/CJD) and Cattle (Bovine Spongiform / Encetalophaty-BSE / Madcow) and Its Implication on Food Safety and Public Health"
 
Bertepatan dengan Agrartag di Uni. Goettingen, PPI Gö menyelenggarakan seminar yang berjudul „Multiple Ovulation and Embryo Transfer in Sheep and Goats (a tool for improving animal production)" oleh rekan Dr. Ir. Suyadi, MSc pada hari Jumat, 18 Juni 1999.
 
 
Opini :
Ich kann nicht Deutsch sprechen !!

Tulisan ringan ini hanyalah sekedar pengisi waktu bagi kita untuk sedikit merenungkan arti dari kegunaan bahasa asing. Ketika saya hendak berangkat ke Göttingen ini, sebagai seorang yang tidak mempunyai latar belakang mampu berbahasa Jerman, maka yang saya ingat pertama adalah judul tulisan ini. Dengan senjata tulisan tersebut saya berharap orang Jerman lawan bicara saya akan mempergunakan bahasa Inggris. Satu dua kali senjata yang saya persiapkan tersebut dapat digunakan dan berjalan dengan baik dan lawan bicara saya selalu menggunakan bahasa Inggris (khusus diluar institut tempat saya bekerja, karena jika berbicara di institut, saya selalu menggunakan bahasa Inggris). 

Kesulitan dengan senjata tersebut mulai tampak saat saya berbelanja. Peristiwa ini terjadi saat saya berjalan-jalan di kota dan karena saya berkeliling kota dengan jalan kaki (waktu itu saya belum memiliki sepeda), menyusuri semua jalan-jalan di kota/zentrum berbekal peta, mirip seperti pramuka. Setelah hampir semua jalan saya lalui, tidak terasa perut semakin keroncongan dan akhirnya saya singgah di kedai McDonald. Sebenarnya pemesanan makanan sangat mudah karena menu yang tersedia ada pada gambar-gambar disepan kasir maupun di dinding. Karena saat itu sudah benar-benar lapar dan saya rasa bahwa porsi kentang goreng yang tersedia untuk satu porsi menu McDonald tidak cukup bagi saya, maka saya bermaksud menambah pesanan satu porsi kentang goreng lagi. Disini masalah baru timbul karena sang kasir tidak bisa berbahasa Inggris sementara saya tidak bisa berbahasa Jerman. Setelah saya coba menjelaskan keinginan saya bahwa saya ingin menambah pesanan satu porsi kentang goreng saja, sang kasirpun mengagguk-angguk lalu ia berbicara kepada saya dalam bahasa Jerman, dan karena saya juga tidak mengerti apa yang ia katakan maka sayapun mengangguk saja dengan asumsi bahwa apa yang saya maksudkan dapat ia pahami. Namun apa yang terjadi, sang kasir salah mengerti bahwa saya dikira memesan 2 porsi komplit, dan pada saat pesanan saya siap, saya agak terkejut karena saya mendapat 2 porsi komplit. Saya ingin menjelaskan kembali pada sang kasir bahwa pesanan tersebut bukan yang saya maksud, namun karena antrian di belakang saya cukup panjang, sayapun merasa agak sungkan hingga dengan berat hati saya bayar juga pesanan tersebut. Tentu saja karena sudah saya beli dan saya bayar akhirnya sayapun berusaha untuk menghabiskan dua porsi tersebut, hingga yang tadinya saya kelaparan sekarang menjadi kekenyangan.

Hal di atas hanyalah contoh kecil dari misunderstanding akibat bahasa yang tidak dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Lalu apa yang dapat kita petik dari pengalaman tersebut. Paling tidak ada beberapa hal yang dapat kita ambil dari contoh di atas. Pertama, seharusnya kesulitan-kesulitan kecil seperti di atas tidak perlu terjadi jika kita bisa berbicara dalam bahasa asing dimana kita tinggal (dalam hal ini Jerman), sehingga kita bisa mengekspresikan apa yang kita inginkan. Kedua, kesulitan-kesulitan kecil tersebut akan bertambah besar jika kita kaitkan dengan study kita di sini, dimana menurut hemat saya adalah satu tuntutan wajib jika kita belajar di suatu negara asing maka kita harus bisa berbicara dalam bahasa tersebut. Terutama untuk memahami literatur, diskusi dan hal-hal lain yang memang menggunakan bahasa negara tersebut. Ketiga, dengan menguasai bahasa Jerman, kita mempunyai nilai tambah terutama sebagai bekal kita dalam menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang telah kita dapatkan di Jerman, tidak saja pengetahuan yang langsung berkaitan dengan bidang kita masing-masing, tetapi juga pengetahuan umum lainnya, termasuk kemampuan kita untuk mengungkapkan atau menyampaikan hasil-hasil penelitian /pengetahuan kita kepada ilmuwan-ilmuwan asing, khususnya ilmuwan asal Jerman, sehingga dengan demikian dialog ilmiah dapat terjalin dengan baik. Keempat, mengembangkan human relation dengan masyarakat Jerman pada umumnya, agar selain kita mengetahui tentang negara mereka berikut budayanya, mereka juga dapat mengetahui dengan benar dan tepat tentang negara dan bangsa kita berikut segala macam aspek kehidupannya secara langsung. Kultural relation ini hanya akan terjalin jika dikedua belah pihak terdapat jembatan komunikasi yaitu bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami kedua belah pihak (dalam hal ini karena kita hidup dan tinggal di Jerman, maka sudah selayaknya kita yang harus mampu berbahasa Jerman). Kelima, dengan kemampuan berbahasa Jerman yang baik, kita dapat menjalin kerjasama dengan pihak Jerman (misalkan proyek penelitian) melalui komunikasi dan hubungan yang akrab dengan dosen pembimbing atau dosen lainnya atau bahkan dengan pihak-pihak lainnya seperti swasta, LSM dlsb). Hal ini akan sangat berguna saat kita baru kembali ke tanah air dan masih dalam taraf adaptasi lingkungan baru maupun untuk pengembangan karier kita dikemudian hari. Keenam, dengan menguasai bahasa Jerman, hal ini merupakan suatu kelebihan bagi kita yang juga dapat kita gunakan sebagai bekal untuk mencari penghasilan tambahan dengan cara antara lain memberikan kursus bahasa Jerman atau menterjemahkan naskah-naskah berbahasa Jerman kedalam bahasa Indonesia (sebagai contoh adalah penerjemahan buku-buku ceritera anak-anak yang kian marak di Indonesia).

Dengan gambaran sedikit di atas tadi, dapatlah kiranya kita pahami mengapa menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris tampaknya suatu yang penting kita lakukan apalagi jika kita belajar di negara tersebut. Ini hanyalah secuil pengalaman pribadi saya yang dapat saja berbeda dengan anda, tetapi satu hal yang saya kira anda juga setuju adalah bahwa belajar apa saja adalah suatu hal yang positif, termasuk belajar bahasa asing. Dengan tulisan ini sayapun berharap senjata yang dulu saya gunakan tidak akan saya pakai lagi karena kini senjata saya sedikit lebih baik yaitu : Ich spreche nicht Deutsch nur ein bisschen (?).

Bambang Pontjo Priosoeryanto
Peneliti Postdoctoral pada Institut für Neuropathologie, 
Georg-August-Universität-Göttingen.


Info Aktual

Beberapa Kronologis Kegiatan PPI.

  • Tanggal 28 April 1999, Pemilihan Ketua PPI periode 1999/2000 berlangsung di Kinder Keller ATW. Telah terpilih sebagai ketua Arief Arianto setelah mengalahkan dengan telak kandidat lainnya Iskandar Siregar dan Eka Putri. 
  • Rapat pengurus PPI periode 1999/2000 dalam rangka menyusun program kegiatan PPI menuju Y2K telah dilaksanakan di Tropenzentrum pada tanggal 7 Mei 1999. 
  • Berita duka dari Nusa Tenggara. Telah kembali kepada Pencipta-Nya, Ibunda dari rekan kita Bapak Vincentius Repu pada bulan Mei 1999 di Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT. Semoga Bapak Vincent Repu dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan keikhlasan untuk menghadapinya.
  • Rombongan tamu dari Departemen Kehutanan RI yang terdiri dari Kepala Badan Planologi Departemen Kehutanan (Bpk Ir. Ii Rodja‘i, MSc dan Dr. Ir. Hadi Daryanto M.Sc). Dilakukan acara temu muka dengan karyasiswa program S2 dan S3 Kehutanan di Gast Koch.
  • Acara penglepasan doktor baru, rekan Dr. Eddy Hartulistyoso, Dr. Suyadi dan Dr. Donna Gultom dilakukan pada tanggal 20 Mei 1999, dengan acara khasnya yaitu mencium patung Ganseliesel di depan Alte Rathaus. Sebagian anggota PPI turut serta memeriahkan acara ini. Siapa menyusul ?.
  • Acara silturahmi PPI yang pertama telah dilakukan pada tanggal 29 Mei 1999 di samping lapangan volley, Sportanlage Uni Göttingen. Dimotori oleh Sdr. Adam Malik sebagai MC, dengan acara perkenalan, musik, permainan dan olah raga, tak lupa acara diselingi dengan do‘a dan nyanyian Indonesia Raya.
  • Warga Göttingen dengan hak pilih juga telah ikut serta dalam Pemilu ’99. Acara penjoblosan dilakukan via Pos.
  • Rombongan tamu dari Perum Perhutani berjumlah 7 orang dipimpin oleh Direktur Umumnya Ir. Bambang Sardjito) telah tiba Göttingen pada tanggal 14 Juni 1999 dalam rangka studi banding pengelolaan hutan di Jerman. Perlu diketahui saat ini ada 5 karyasiswa dari Perum Perhutani yang sedang belajar S2 di Fakultas Kehutanan Universitas Göttingen.
  • Telah lahir putera pertama setelah 3 puteri dari Bapak Suyadi dengan nama Azis Abdurrohim pada tanggal 3 April 1999, dan telah lahir pula puteri pertama setelah 3 putera dari Bapak Ahmad Ibrahim. Dari bumi Magetan, Jawa Timur, telah lahir dengan selamat putra pertama, anak kedua dari Bapak Arief Sabdo Juwono (Goethe Inst.) pada tanggal 7 Juni 1999 dengan berat 3400 gr. Kel. Firdhon Syefral (Lies Bahunta) telah dikaruniai (lagi) seorang putra yang lahir pada tanggal 20 Juni 1999 dengan selamat (melalui operasi Sectio). Semoga Bapak Suyadi, Ibrahim, Firdhon dan Arief beserta keluarga diberikan kekuatan untuk membesarkannya menjadi anak yang shaleh dan senantiasa membahagiakan orang tuanya. 
  • Pada tanggal 22 Juni 1999, rombongan tamu dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan RI yang terdiri dari Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan (Bpk Ir. Harsono), Kepala Biro Perencanaan Dephutbun (Bp. Ir. Adjat Sudrajat, MSc), Kepala kantor Wilayah Dephutbun Kalimantan Barat serta Bupati Sanggau, Kalimantan Barat mengunjungi Göttingen dalam rangka kerjasama dengan GTZ. Dilakukan acara temu muka dengan karyasiswa program S2 dan S3 Kehutanan di Hotel Gerhard

Ragam

Informasi telepon murah ke Indonesia lewat site http://www.billiger-telefonieren.de. Hingga saat ini, berdasarkan pengamatan redaksi, untuk menelpon ke Indonesia, anda dapat dial 01078-0062-xxxx (kode wilayah)-xxxxxxx(no telpon tujuan). Sebagai bahan perbandingan, jika anda menelpon langsung dengan kode akses 0062-xxxx-maka untuk setiap menit beban biaya percakapan adalah 3.12 DM, namun dengan menggunakan kode akses di atas, maka untuk biaya percakapan per menit adalah 0.82 DM!


Home | Profil | Kota Göttingen | Kegiatan | Kabar-kabari | Album Foto | Warta PPI | Milis PPI | Links
Sekretariat PPI-Goettingen
c/o. Rudi Afnan
Rosenbachweg 10/Whg.1, 37075 Goettingen
Tel./Fax.: 0049.551.2053237
ppi_goettingen@yahoo.de
URL:
https://ppi-goettingen.tripod.com/main.html

Kontak Webmaster