- Sejarah
PPI Goettingen
|
Ormas
- Persekutuan
Kristen Indonesia HANNA Göttingen
- Organisasi
yang berdiri dengan berlandaskan kesamaan keyakinan, saat ini
merupakan organisasi yang mewadahi kepentingan- kepentingan peribadatan
masyarakat Kristen Indonesia di Göttingen. Persekutuan Kristen
Indonesia di Göttingen berdiri atas prakarsa beberapa warga
Kristen Indonesia (karyawan/wati dan mahasiswa/i) yang berdomisili
di Goettingen. Perintis pembentukan PERKI adalah: Femi Idroes,
Keluarga Naomi-Wirawan Wirjosumarto, Triofien Tiwou, Helmina
Pasaribu, Kantia Betzing, Keluarga Andreas Kilat Adi. Pengukuhan
PERKI Göttingen sebagai sebuah kebaktian dilakukan oleh
pendeta Faat pada tanggal 1 April 1989, dengan nama Persekutuan
Kristen Indonesian - HANNA Goettingen dengan Ketua pertama adalah
rekan Femi Idroes. Adapun Ketua yang sekarang adalah Nurtjahjo
Dwisasongko.
- Waktu
pertemuan rutin di luar peringatan hari besar agama adalah hari
Sabtu minggu kedua (dua kali pertemuan dalam satu bulan) di Gemeindehaus
gereja St. Albani, Göttingen.
-
- Keluarga
Pengajian Indonesia Göttingen
- Organisasi
ini berdiri dengan berlandaskan kesamaan keyakinan dan merupakan
organisasi yang mewadahi kepentingan peribadatan masyarakat Indonesia
yang beragama Islam. Untuk saat ini Koordinator Pengajian Göttingen
adalah Yudi Firmanul Arifin dan Susi Sulbiah
- Adapun
waktu pertemuan rutin diluar hari besar agama adalah setiap malam
kamis dan minggu pagi untuk bapak-bapak, satu bulan sekali untuk
ibu-ibu, serta satu bulan sekali untuk pengajian keluarga. Pengajian
anak-anak dilaksanakan setiap minggu, yang diasuh oleh Nur Hayati
Nanang.
-
- Indonesische
Studenten Club e.V. (ISC e.V.)
- Merupakan
organisasi yang paling baru di Göttingen ini berdiri pada
tahun 1994 atas dasar kesamaan keinginan untuk memperluas wawasan
keilmuan selama studi di Jerman ini serta mempertemukan ilmuwan-ilmuwan
muda Indonesia agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar pikiran.
- Demikian
sekilas keadaan masyarakat Indonesia di Göttingen dengan
keanekaragaman asal daerah, instansi, pendidikan, tujuan, kegiatan
maupun keyakinan telah memperlihatkan kondisi keragaman sebagaimana
di tanah air. Tidak salah jika orang menyebut Göttingen
sebagai Indonesia Kecil.
<<
kembali |